Cara Menghitung Pajak Barang dari Luar Negeri dan Contoh Perhitungannya

Cara Menghitung Pajak Barang

Ketika Anda mengimpor atau membeli barang dari luar negeri, biasanya akan dikenakan pajak. Tapi, bagaimanakah cara menghitung pajak barang dari luar negeri? Yuk, simak pembahasan dan contoh perhitungannya pajaknya di artikel ini!

Apa Pengertian Bea Cukai?

Bea merupakan pungutan (pajak) yang dikenakan oleh pemerintah atas barang-barang yang diimpor atau ekspor dari suatu negara. Tujuan utama dari pengenaan bea adalah menjadi salah satu sumber pendapatan bagi pemerintah. 

Selain itu, dengan menerapkan bea masuk, pemerintah dapat melindungi industri dalam negeri dari persaingan yang tidak sehat dengan produk impor. Kemudian, bea masuk juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengendalikan jumlah dan jenis barang yang masuk atau keluar dari suatu negara. 

Sedangkan pengertian cukai adalah pajak tidak langsung yang dikenakan oleh pemerintah atas barang-barang tertentu yang dianggap memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, lingkungan, atau ketertiban umum. 

Beberapa contoh barang yang dapat dikenakan cukai di antaranya sebagai berikut:

  • Produk Tembakau: Rokok dan produk tembakau lainnya dikenakan cukai untuk mengendalikan konsumsi karena dampak negatifnya terhadap kesehatan.
  • Minuman Beralkohol: Minuman beralkohol dikenakan cukai untuk mengendalikan konsumsi dan meminimalkan dampak negatifnya terhadap masyarakat.
  • Bahan Bakar: Beberapa jenis bahan bakar dikenakan cukai untuk mengendalikan penggunaannya dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Pengenaan cukai untuk barang-barang di atas bertujuan untuk mengurangi konsumsi barang-barang yang berisiko tinggi bagi kesehatan dan lingkungan. Di samping itu, cukai juga dapat menjadi sumber pendapatan pemerintah dan mendorong masyarakat agar mengurangi konsumsi barang-barang yang merugikan dan beralih ke barang yang lebih sehat atau ramah lingkungan.

Dari pengertian bea dan cukai di atas dapat disimpulkan bahwa kedua pungutan di atas memiliki tujuan untuk mengatur arus barang, melindungi industri dalam negeri, mengendalikan konsumsi, dan meningkatkan pendapatan negara.

Bagaimana Menghitung Bea Masuk dan Pajak Impor Barang?

Menghitung bea masuk dan pajak impor membutuhkan beberapa langkah, mulai dari mengetahui tarif bea masuk, PPN, dan PPh yang berlaku. Berikut ini cara menghitung bea masuk dan pajak impor yang perlu Anda pahami:

1. Menghitung Nilai Impor dalam Rupiah (IDR)

Untuk menghitung nilai impor dalam Rupiah (IDR), pertama-tama tentukan nilai barang (FOB), yaitu harga barang tanpa biaya pengiriman dan asuransi. Selanjutnya, gunakan kurs yang berlaku. Rumus untuk menghitung nilai impor dalam IDR adalah: Nilai Impor dalam IDR = Harga Barang (FOB) x Kurs.

2. Menghitung Bea Masuk

Tarif bea masuk merupakan persentase yang dikenakan berdasarkan jenis barang yang diimpor. Rumus untuk menghitung bea masuk adalah Bea Masuk = Tarif Bea Masuk x Nilai Impor.

3. Menghitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Untuk menghitung PPN, Anda bisa menggunakan tarif PPN yang berlaku, misalnya 11%. Rumus untuk menghitung PPN adalah: PPN = Tarif PPN x (Nilai Impor + Bea Masuk).

4. Menghitung Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22

Untuk menghitung Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22, pertama-tama tentukan tarif PPh yang berlaku, yang berbeda untuk importir yang memiliki NPWP dan yang tidak (misalnya 2.5% untuk yang memiliki NPWP). Rumusnya adalah: PPh = Tarif PPh x (Nilai Impor + Bea Masuk).

5. Menghitung Total Pajak yang Harus Dibayar

Untuk menghitung total pajak yang harus dibayar, Anda bisa gunakan rumus: Total Pajak = Bea Masuk + PPN + PPh.

Contoh Perhitungan Pajak Barang dari Luar Negeri

Berikut adalah contoh perhitungan pajak untuk barang yang diimpor ke Indonesia:

Anda mengimpor laptop dengan harga FOB (Free On Board) $1,000 dan kurs USD ke IDR adalah Rp 15.000. Dengan tarif bea masuk, PPN, dan PPh impor, berikut pajak yang harus dibayarkan.

Contoh Perhitungan Pajak

Berikut ini langkah menghitung pajak barang dari luar negeri:

1. Menghitung Nilai Impor dalam Rupiah (IDR)

  • Harga FOB: $1,000
  • Kurs: Rp 15,000/USD
  • Nilai impor dalam IDR adalah Rp 15,000 x  $1,000 = Rp 15,000,000

2. Menghitung Bea Masuk

Tarif Bea Masuk (misalnya 10%) = 10% x Rp 15,000,000 = Rp 1,500,000

3. Menghitung PPN

  • Tarif PPN (misalnya 11%)
  • PPN = (Nilai Impor + Bea Masuk) x 11%
  • PPN = 11% x (Rp 15,000,000 + Rp 1,500,000) = 11% x Rp 16,500,000 = Rp 1,815,000

4. Menghitung PPh Pasal 22:

  • Tarif PPh (misalnya 2.5% untuk importir yang memiliki NPWP)
  • PPh = 2.5% x (Nilai Impor + Bea Masuk)
  • PPh = 2.5% x (Rp 15,000,000 + Rp 1,500,000) = 2.5% x Rp 16,500,000 = Rp 412,500

Setelah menghitung bea masuk, PPN, dan PPh, maka total  pajak yang harus dibayar, yaitu Rp 1,500,000 (Bea Masuk) + Rp 1,815,000 (PPN) + Rp 412,500 (PPh) adalah Rp 3,727,500.

Demikian pembahasan mengenai pengertian bea dan cukai serta cara menghitung pajak barang dari Luar Negeri. Dengan memahami konsep dan rumus yang digunakan, Anda dapat lebih mudah mengelola kewajiban pajak untuk barang-barang yang diimpor dari luar negeri.

Jika Anda ingin mengimpor barang dari luar negeri tanpa repot menghitung pajak, Anda dapat menggunakan jasa forwarder Pelican Xpress, yang telah berpengalaman lebih dari sepuluh tahun dalam pengiriman barang. Untuk informasi lengkap tentang Pelican Xpress kunjungi di sini!

Baca Juga:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Threads

Artikel Terkait